
Bahkan, sebuah survei menyebutkan, sakit kepala
pada anak juga terjadi sesering sakit kepala pada orang dewasa. Itulah
sebabnya, penting untuk memberi perhatian untuk gejala sakit kepala pada anak.
Disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter jika sakit kepalanya memburuk atau
sering terjadi.
Banyak orang dewasa, termasuk para orang tua
mengabaikan sakit kepala yang dialami oleh anak-anak sebagai pusing biasa saja.
Tapi sebaiknya mulai saat ini, perhatikan keluhan anak bila mengalami sakit
kepala karena bisa jadi itu migrain.
Klasifikasi migrain pada anak tergantung dari
gejala yang diperlihatkan. Hal yang paling umum disebabkan oleh tegang syaraf
yang disertai rasa mual, kunang-kunang, kepekaan terhadap cahaya, sakit kepala.
Migrain pada anak-anak diperlihatkan melalui muntah yang seringkali terjadi
secara periodik baik disertai sakit kepala maupun tidak.
Migrain pada anak-anak dan remaja terjadi pada
usia antara 5 dan 15 tahun, bahkan lebih muda dan migrain dapat terjadi pada
anak laki-laki maupun perempuan.
Beberapa studi menunjukkan bahwa migrain adalah
penyakit yang diturunkan. Jika orang tua memiliki penyakit migrain pada
awalnya, sangat mungkin bahwa anak mereka akan mengalami hal serupa. Namun,
migrain pada anak-anak mungkin berbeda dari orang tua dalam hal gejala dan
pengobatan yang tepat. Meskipun demikian, pada ahli dan dokter spesialis belum
menemukan asal usul migrain.
Pemicu Migrain Pada Anak-Anak.
Seperti halnya migrain pada orang dewasa, migrain
pada anak-anak juga disebabkan oleh beberapa faktor seperti stress. Faktor
pemicu lain yaitu gangguan kepribadian, kebiasaan makan, infeksi sinus, masalah
mata dan dampak kebiasaan gaya hidup orang dewasa seperti paparan asap rokok.
Makanan pun bisa menjadi pemicu migrain, seperti: Keju, cokelat, kedelai,
kacang, ragi, kismis, jamur, alpukat, pisang, dan kafein.
Beberapa orang tua menyalahkan kegiatan sekolah
yang berat mengakibatkan anak mereka menderita migrain seperti banyak PR, les,
ekstrakulikuler, dan kegiatan sekolah lainnya dari pagi hingga sore. Memang
bisa saja itu terjadi, namun orang tua harus juga menyadari bahwa anak harus
belajar manajemen waktu dan tanggung jawab sebagai bekal saat dewasa nanti.
Untuk itu diperlukan pengawasan yang tepat guna menangani hal ini.
Orang tua dan orang dewasa lain di sekitar anak
yang menderita migrain harus menyadari pemicu ini untuk meminimalkan frekuensi
terjadinya migrain.
Penanganan Migrain Pada Anak.
Migrain pada anak harus ditangani dengan benar.
Jangan memberikan obat yang biasa digunakan orang dewasa saat migrain kepada
anak-anak. Karena efek samping yang mungkin timbul dapat saja terjadi bahkan
dalam dosis kecil. Untuk itu, hubungilah dokter untuk menganalisa dan
memberikan obat yang tepat. Pengobatan khas rumah seperti kompres bisa
digunakan untuk pertolongan pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar