kita melihat sekarang Islam
mengalami banyak kemunduran di berbagai bidang. Sangat jauh sekali kondisi
ketika zaman keemasan Islam dulu dengan Islam sekarang ini. Tentunya kita
sebagai seorang muslim, merasa sedih dengan kondisi ini. Bagaimana kita lihat
sekarang umat Islam banyak di tindas di belahan dunia, dihina, dilecehkan, dan
kita hanya bisa melihat dan menonton umat kita dicabik-cabik harga dirinya oleh
musuh-musuh Islam. Apakah kita pantas seperti ini? kesalahan siapa semua ini?
sehingga Islam sekarang seperti ini. Ini tidak lain adalah kesalahan kita
sendiri sebagai umat Islam karena telah terlena oleh kenikmatan-kenikmatan
dunia. Kita lupa akan kewajiban dan tanggung jawab kita sebagai khalifah
(pemimpin) di muka bumi ini. bahkan kita sudah tidak lagi memahami Islam dengan
benar, sehingga karena pemahaman kita yang salah itu sekarang kita seperti ini.
Dengar baik-baik ayat Al-Quran ini wahai saudaraku, “Sesungguhnya Allah
tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri (QS.Ar-Raad:11). Coba renungkan sejenak
ayat itu, ini semua karena kelalaian dan kemalasan kita sehingga kita sekarang
seperti ini. Kita tidak boleh hanya berdiam diri, berdoa dan berserah diri
kepada Allah SWT tanpa mengambil sebab atau tindakan untuk merubah keadaan kita
sekarang ini. Jika kita membaca buku-buku sejarah Islam, disana kita akan
menemukan bahwa umat Islam mengalami kemajuan di segala bidang. Baik itu bidang
ekonomi, politik, pendidikan, dan bidang kedokteran. Salah satu buktinya di
bidang kedokteran adalah dibangunnya rumah sakit pertama oleh umat Islam.
Dimana ketika itu di Barat ataupun di Eropa belum ada yang namanya rumah sakit.
Kalimat rumah sakit dalam bahasa
arab yaitu “Mustasyfa” atau dulu disebut “Biramistan”. Kalimat “Biramistan” ini
diambil dari bahasa Faris, yang artinya masih sama yaitu rumah sakit. Sejarah
dibangunnya rumah sakit pertama itu oleh umat Islam sangat indah sekali. Dimana
ketika itu Khalifah ingin membangun sebuah tempat untuk membantu orang-orang
yang sakit dan untuk kesehatan. Maka Khalifah bertanya kepada salah satu
cendikiawan Muslim pada saat itu, yaitu Ar-Razi. Dia bertanya, “apa yang kita
butuhkan untuk membangun sebuah rumah sakit?”. Dan ketika Ar-Razi ditanya
seperti itu, dia terpikir dan melakukan sebuah percobaa. Dimana percobaan atau
eksperimen itu merupakan salah satu dari percobaan-percobaan pertama di dalam
sejarah. Ketika itu Ar-Razi meminta kepada murid-murdinya untuk masing-masing
membawa sebuah potongan daging. Dan para murid itu disebar di tempat-tempat
yang berbeda. Dan ketika melihat hasilnya, bahwa potongan-potongan daging yang
diletakan atau berada di tempat buruk. Daging itu akan cepat rusak dan
membusuk, beda halnya dengan potongan-potongan daging yang berada di tempat
indah, tinggi, dimana udaranya sejuk dan murni. Potongan-potongan daging itu
kemungkinan untuk kotor dan membusuknya lebih sedikit. Atau lain kata, daging
itu tidak cepat membusuk. Kesimpulannya apa? bahwa udara yang sejuk dan murni
itu sangat baik dan bermanfaat untuk orang-orang yang sakit. Bayangkan ketika
ada seseorang yang mempunyai luka luar. Mungkin karena jatuh atau tersayat
pisah. Jika dia berada di tempat yang buruk, lukanya itu akan terkotori dan
bertambah parah. Atau mungkin saja dia akan mati. Tapi jika dia berada di
tempat yang baik, udaranya segar dan murni. luka itu akan cepat sembuh. Dan
ketika itulah, rumah sakit Islam pertama itu dibangun atas dasar – dasar itu.
Dimana ketika Islam membangun rumah sakit itu, dibangun atas dasar keindahan,
kenyamanan, dan kesehatan. Tapi kita lihat pada waktu itu, di zaman yang sama.
Pada masa itu, barat dan Eropa masih berada pada zaman kebodohan atau kegelapan
ilmu. Yang dimana disana hanya ada yang namanya “Hospital” yang di ambil dari
kata “Hospitality” yang artinya tempat untuk bertamu. Yang memang itu dibangun
untuk bertamu. Tapi mereka gunakan itu untuk pengobatan atau dijadikan seperti
rumah sakit seperti itu.
Dan pada saat itu, ada sebuah
pemikiran yang aneh di mereka. Dimana mereka mengira bahwa ruangan yang gelap,
tertutup, dan bercampur baur akan lebih baik untuk orang sakit dibanding
ruangan yang bercahaya, terbuka, dan dipisah. Kita bisa lihat disini, bagaimana
Islam lebih unggul di dasar dan konsep pembangunan rumah sakit. Dimana pada
saat itu Islam membangun rumah sakit dengan konsep alami. Dimana pasien
ditempatkan di ruangan terpisah. Agar satu sama lain tidak saling tertular,
ruangan yang terbuka dan alami, dimana kita dapat menghirup udara sejuk disana.
Sedangkan Barat atau Eropa pada saat itu membangun atas dasar konsep yang
berlawanan. Dimana saat itu yang namanya “Hospital” sangat tidak layak dan
mengerikan.
Dan bukti ini bisa kita lihat dari
salah satu orang Prancis pada zaman itu yang menggambarkan bagaimana keindahan
rumah sakit Islam itu. Ketika dia masuk ke rumah sakit itu dan melihat
keindahannya. Dia mengirim surat untuk ayahnya, dan tulisan surat ini bisa
dilihat dalam kitab “As-Syamsul Islam tasaa’ lil gorb”. Disurat
itu dia menggambarkan bagaimana indahnya. Dia berkata “ketika pegawai
membawa saya ke ruangan khusus laki-laki, disana saya diberikan sebuah kamar
mandi yang ada air hangatnya, dan juga baju yang bersih untuk dipakai. dan
semua itu diberkan oleh pihak rumah sakit. Dan Disana sangat indah, semuanya
putih seperti sutra, air mengalir di setiap tempat secara rapih. dan ketika
saya mau memasuki ruangan, terlihat disamping ruangan sebuah perpustakaan
besar, sangat besar sekali yang disediakan oleh para dokter untuk para murid”.
Coba bayangkan wahai saudaraku bagaimana kondisi seperti itu, sangat indah
sekali. Dimana kita bisa melihat gambarannya dengan sangat jelas. Dimana
pengobatan diberikan untuk semua orang, baik kaya ataupun miskin, laki-laki
ataupun perempuan, penduduk asli ataupun pendatang. Semuanya dilayani dan
diberikan pengobatan untuk siapa pun yang dibutuhkan. Dan kita bisa melihat
juga bagaimana terkagum-kagumnya seorang Prancis pada saat itu dengan rumah
sakit milik umat Islam pada zamannya. Sehingga dia menuliskan surat dan
menggambarkan sebuah gambaran yang begitu indah tentang keadaan yang dia lihat.
Bisa kita ambil permisalan bagaimana saat ini ketika kita datang ke salah satu
rumah sakit di barat atau di Eropa. Kita ambil contoh rumah sakit di Amerika,
dimana ketika kita datang melihat keadaan rumah sakit disana, kita terkagum-kagum
lalu menuliskan surat untuk ayah kita. sama seperti orang Prancis itu yang
terkagum-kagum dengan kemajuan umat Islam pada saat itu. Dan jika kita melihat
sekarang seperti Inggris ataupun barat memberikan bantuan-bantuan kesehatan
untuk orang lain. Dulu ketika zaman keemasan Islam, umat Islam lah yang
melakukan semua itu.
Dan sekarang kita bisa melihat
bagaimana terbaliknya keadaan umat Islam zaman dulu ketika masa keemasan Islam
dengan umat Islam sekarang. Ini semua tidaklah lain karena kelalaian kita
terhadap kewajiban kita dan terhadap ilmu pengetahuan. Jika kita tidak
melupakan itu maka kondisi itu bisa kita lihat sampai sekarang.
Oleh karena itu, wahai saudaraku.
Marilah kita kembali mengobarkan semangat dan meluruskan niat kita untuk
mengembalikan semua kemuliaan Islam itu. Karena hanya kitalah sebagai pemuda
umat Islam yang dapat mengembalikan kemuliaan itu. Kita ingat lagi bagaimana
perkataan Allah di dalam Al-Quran “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah
suatu kaum sampai kaum itu merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (QS.Ar-Raad:11).
Dan itu sudah merupakan kewajiban kita untuk memberi dan melakukan apa yang
kita punya dan apa yang kita bisa untuk agama kita ini yaitu Islam. Semoga
Allah SWT mengembalikan semua kemuliaan Islam itu. Amin…
Wallahu’alam….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar